Kisah Perbedaan Doa Pengusaha dan Pengemis
Minggu, 17 April 2016
Edit
Minggu, 17 April 2016
Konten [Tampil]
Mail Costik. Dalam kisah ini ada seorang pengusaha kaya yang saleh di tengah kesibukan ia menyempatkan diri shalat di mesji saat azan berkumandang dan ia shalat dengan khusyuk. Di mesjid yang sama terdapat seorang nenek tua dengan pakaian lusuh termakan usia, ia adalah seorang nenek yang mungkin sebagian dari umurnya menjadi pengemis di sekitaran mesjid tersebut, dan pengemis itu meskipun berada di sekitar mesjid ia tak pernah menginjakan kakinya untuk melakukan ibadah di dalam mesjid tersebut.
Setelah sang pengusaha tadi selesai menyelesaikan shalatnya dan keluar dari mesjid, pengemis tadi dengan jalan tertatih mendeka pengusaha tersebut sambil mengadahkan tangan meminta belas kasihan dengan kata kata yang tertatih juga pengemis mengatakan "Pak Kasihani saya" " Saya belum makan pak ! saya lapar"
Tanpa berfikir panjang pengusaha memberikan uang senilai 50rb kepada pengemis itu. Dengan wajah yang berubah menjadi bahagia sampai mencium tangan pengusaha itu sambil berkata" semoga rezeky bapak bertambah banyak"
Gambar Ilustrasi |
Dan apa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama sang pengusaha memenangkan sebuah tender proyek senilai 500 jt. Jika kita lihat dari uang yang diberikan kepada pengmis tersebut senilai 50rb yang sangat jauh berbeda nilainya dengan 500 jt dari pemenangan proyek tender.
Dari kisah kedua orang ini dapat kita simpulkan mengapa orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin. Sebab orang kaya meminta kepada Allah Yang Maha Kaya, sedangkan orang miskin hanya meminta belas kasihan kepada mahkluk yang tak mempunyai daya. Sang pengusaha memberi dengan mengharapkan karunia dan berkah Allah SWT sedangkan orang yang selalu mau meminta tanpa pernah beribadah kepadaNya. Meskinpun kisah ini merupakan sebuah alkisah tapi tak jarang kita menemukan kejadian nyata yang sama persis dengan cerita ini bukan ?
Orang yang beribadah baik, bisa dipastika rezekynya baik dan sebaliknya. Dan terkadang pun orang yang tidak taat beribadah rezekynya baik tapi tidak membawa keberkahan dan kebahagiaan.
Bukan kah Allah SWT telah berfirman di dalam al-quran,
"Sekiranya para penduduk suatu negeri beriman da bertaqwa, sungguh kami akan bukakan bagi mereka keberkahan rezeky dari langit dan bumi". (QS. Al-Araf:96)
Kesimpulannya
Jika kita ingin memerankan pengemis di dalam kehidupan ini, berhentilah berharap kepada manusia, sebab pengharapan ini akan membuat diri kita semakin hina. Jika dengan kaya hidup kita lebih mulia mengapa kita tidak melilih kaya dalam kehidupan ini. Dengan kaya kita bisa lebih bermanfaat dan memberi kepada banyak orang.
Kisah ini saya baca dalam buku "Keajaiban Seribu Dinar"