Ciri Khas Suku Minangkabau Sumatera dan Kulinernya

Ciri Khas Suku Minangkabau Sumatera dan Kulinernya
Selasa, 05 April 2016
Konten [Tampil]
Ciri khas suku bangsa Minangkabau

Ciri yang paling menonjol pada masyarakat Minangkabau adalah budaya urban yang menjadi dinamika tersendiri dan menjadi nafas dari kehidupan masyarakatnya. Umumnya cerita rakyat Padang memiliki ciri masyarakat yang merantau, seperti misalnya dalam cerita Malin Kundang. Jenis cerita seperti ini jarang ada pada cerita rakyat di daerah lainnya. Memang dalam literatur hias Minang dikenal istilah “itiak pulang patang” yang memiliki anjuran merantau, mengadu nasib dan pulang di petang hari membawa kesuksesan. Dalam budaya suku Minangkabau, seorang pria harus merantau dan tidak pulang sebelum membawa hasil. Hal ini menjadi masuk akal ketika kita mengetahui bahwa penyebaran masyarakat Padang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Ciri Khas Kuliner Makanan Suku Minangkabau

Indonesia memiliki berbagai macam kebudayaan, salah satunya adalah kebudayaan Minangkabau. Kebudayaan Minangkabau merupakan warisan nasional yang bernilai berperan dalam kehidupan masyarakatnya, khususnya masyarakat itu sendiri. Setiap suku bangsa mempunyai ciri-ciri tertentu yang menggambarkan kehidupan masyarakatnya. Menurut “definisi baru” kebudayaan adalah hasil kognisi lingkungan, yang diturunkan agar pelaku budaya dapat hidup dalam habitatnya. Minangkabau termasuk salah satu daerah yang kaya dengan budaya dan memberi warna tertentu dalam sistem sosialnya. Salah satu warna yang khas budaya Minangkabau adalah kulinernya. Masyarakat Minang juga dikenal dengan citarasanya yang pedas, dan masakan ini populer di luar komunitasnya. 

Kuliner yang dimiliki masyarakat Minang juga berkembang di kawasan-kawasan lain seperti Riau, dan Jambi, dan dikenal juga di kalangan masyarakat Indonesia dan atau nusantara. Di Malaysia khususnya di Negeri Sembilan Malaysia dan Singapura, masakan ini juga sangat digemari. Bahan atau material kuliner umumnya berasal dari lingkungan hidupnya. Material makanan tradisi yang berasal dari tanaman dan tumbuh-tumbuhan anatara lain adalah; padi carai dan pulut disertai dengan kelapa, cubadak, paku dan rabuang. Sedangkan makanan tradisi yang berasal dari hewan adalah; kerbau, sapi, kambing, ayam, itik, ikan (ikan air tawar terutama di darek dan ikan laut untuk pesisir).

Masyarakat Minangkabau adalah salah satu masyarakat yang telah berhasil mengembangkan pengolahan berbagai sumber daya alamnya menjadi berbagai jenis makanan, tetapi yang menarik jenis makanan berbahan dasar daging justru menjadi jenis makanan yang lebih dominan. Ini menarik, karena masyarakat yang mengembangkan budaya pertanian dan perdagangan, justru menjadikan daging sebagai konsumsi utamanya. Makanan sebagai symbol material budaya dapat kita pahami dalam hal dua sisi, yaitu makanan sebagai sesuatu yang telah menjadi tradisi budaya dalam kehidupan sebuah masyarakat (life culture), dan makanan sebagai gaya hidup yang dijadikan sebagai suatu budaya yang dikembangkan (style culture). Apabila sifatnya diwariskan dari generasi ke generasi (generic), maka gaya hidup sebagai budaya sifatnya dikembangkan secara kontekstual.
Secara ekologis, idealnya masyarakat pengkosumsi daging adalah masyarakat yang lebih mengembangkan budaya pertenakan sebagai mata pencaharian utamanya, sementara masyarakat yang lebih mengembangkan budaya pertanian justru akan akan menjadi masyarakat pengkosumsi sayuran, ini justru berbeda dengan masyarakat Minangkabau yang mengembangkan budaya pertanian dan perdagangan, justru sebaliknya dimana daging akhirnya menjadi kosumsi utama. Bahkan sulit kita temukan di setiap rumah makan Minangkabau yang akan menyugahkan berbagai jenis sayuran, kecuali yang umum adalah pucuak parancih (daun singkong). Artinya ada sesuatu yang berbeda (lokalitas) mengapa orang Minangkabau yang mengembangkan budaya pertanian, justru menjadi masyarakat pengkosumsi daging.

Rapinya tatanan adat dan kuatnya pemahaman agama Islam di Minangkabau, telah menjadikan suku di Minangkabau sebagai golongan masyarakat yang dalam kehidupan bermasyarakatnya tidak terlepas dari upacara tradisionalnya. Bila penyajian makanan yang disajikan dalam upacara adat, dalam hal ini bertujuan untuk melaksanakan ajaran-ajaran tradisi yang telah dirasakan manfaatnya dalam kehidupan masyarakat. Orang minangkabau percaya bahwa hidup di dunia tidak bisa sendiri, hal ini sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk social yang hidupnya gotongroyong, topang menopang, dan berhubungan satu dengan lainnya. Arti dan fungsi makanan di Minangkabau sangat komplek, hal ini menyangkut baik status social, mental, dan kepribadian seseorang dalam menyantap hidangan saat berlangsung upacara. Sangat positif sekali arti dan fungsi makanan secara tradisional ini adalah tingginya kesadaran masyarakat tentang budaya makan dan kokohnya rasa kebersamaan sehingga setiap ada upacara , mulai dari penyediaan dan pengolahan makanan tradisional ini tetap dikerjakan bersama oleh kerabat dan tetangga.

Makanan Sehari-hari
Istilah. Masakan Minangkabau telah terlanjur dikenal masyarakat awam dengan sebutan Masakan Padang, yang dikenal banyak menggunakan santan dan daging, memiliki rasa pedas dari penggunaaan bumbu dan rempah-rempah.

Ciri utama dari lauk-pauk, makanan pokok dan parabuang; umumnya lauk pauknya berasa pedas dengan bumbu yang beragam, sedangkan parabuang umumnya manis. Proses pembuatan lauk pauk dan parabuang tersebut umumnya membutuhkan waktu yang lama. Umumnya lauk-pauk dan parabuang memakai santan kelapa. Lauk pauk yang dikonsumsi untuk upacara adat berbeda dengan lauk-pauk yang dikonsumsi sehari-hari. Lauk pauk utama untuk upacara adat batagak pangulu adalah: gulai daging sapi dalam dua macam; gulai merah dan gulai putih. Sedangkan parabuangnya; nasi kuning, wajik, gelamai.

Resep makanan. Terdapat banyak resep, resep dan variasi masakan Sumatera Barat berdasarkan daerah, kota atau kabupatennya, antara lain Bukittinggi, Padang, Padang Panjang, Payakumbuh, Solok, Batusangkar, Agam, Dharmasraya dan sebagainya. Meskipun beraneka ragam masakan Minangkabau bukan hanya berasal dari kota Padang.

Bumbu Penyedap. Makanan masyarakat Minangkabau baik makanan sehari-hari atau makanan tradisi, tidak mengenal bumbu-bumbu penyedap, bumbu-bumbu pengawet dan bumbu-bumbu penyegar. Boleh dikata, tanpa disadarinya, mereka telah terbebas dan terhindar dari efek samping bahan-bahan kimia yang kemudian terbukti lebih banyak merusak tubuh dan kesehatan.

Cara Pembuatan. Berdasarkan cara pembuatannya makanan minangkabau itu dirandang, digulai, dibakar, dilempap, direbus, diulam (makanan mentah).Cara Menghidangkan. Cara menghidangkan makanan tradisi dalam upacara adat adalah: langsung menghidangkan makanan pokok dan kemudian baru makanan parabuang. Pola makanan tradisi Minangkabau di Sumatera Barat seperti di atas dalam perkembangannya mengalami berbagai perubahan dan perkembangan dalam variasi: material, pengolahan, penyajian dan cita rasa.

Kuliner untuk Upacara-upacara
Makanan dan minumana dalam pandangan suku Minangkabau, tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup, atau sekedar dalam upacara tradisi saja, namun juga memiliki nilai-nilai lain dalam kehidupan individu atau kelompok. Berkaitan dengan pandangan tersebut, orang Minangkabau membedakan makanan sehari-hari dengan makanan untuk upacara dan peringantan.

Minangkabau adalah salah satu daerah yang kaya dengan rangkaian acara tradisi. Diantaranya adalah upacara adat dan keagamaan. Upacara adat adalah wujud gagasan kebudayaan yang turun temurun mengandung nilai budaya, aturan, norma, dan hukum yang harus diikuti menjadi system social yang berlaku di suatu daerah. Contoh upacara adat itu adalah


  • Upacara batagak panghulu,
  • Baralek (upacara perkawinan)
  • Turun mandi (upacara kelahiran anak)
  • Manando hari, (acara kematian)
  • Acara keagamaan, dsb.

Dalam upacara-upacara adat dan agama terdiri dari makanan pokok: nasi dengan lauk pauknya; daging, ikan dan sayur-sayuran. Parabuang (dessert/makanan penutup) yang terdiri dari kue-kue. Sedangkan makanan tradisi yang berasal dari hewan adalah; kerbau, sapi, kambing, ayam, itik, ikan (ikan air tawar terutama di darek dan ikan laut laut untuk di pesisir). Jenis makanan tradisi terutama yang dihidangkan dalam upacara-upacara adat dan agama terdiri dari makanan pokok: nasi dengan lauk pauknya; daging, ikan dan sayur-sayuran. Parabuang (dessert/makanan penutup) yang terdiri dari kue-kue.

Kuliner Hari Raya dan Hari Peringatan
Berbagai upacara atau “acara” yang disebutkan diatas telah dianut oleh masyarakat secara turun temurun. Misalnya Contoh upacara keagamaan itu adalah Maulid Nabi, sunat rasul, dll. Dari masing-masing upacara tradisi itu mempunyai urutan tata cara dan setiap tata cara adat tersebut selalu ada jenis makanan yang dihidangkan. Berdasarkan tradisi di daerah masing-masing, makanan yang dihidangkan ini biasanya di atur dalam jamba, yang biasanya disebut dengan makana bajamba. Makanan dan minuman yang disediakan juga memiliki nilai filosofis. Biasanya yang menjadi makanan khas, itulah yang menjadi penanda masyarakat itu berasal dari luhak mana, luhak tanah datar, luhak agam, atau luhak limo puluah koto.

Makanan untuk upacara agama (acara hari raya Idhul Fitri, Idhul Adha, Maulud Nabi) biasanya; lemang, paniaram. Upacara-upacara yang spesifik seperti acara perkawinan, turun mandi, sunatan makanannya lebih beragam dan tidak meninggalkan jenis makanan yang harus ada. Lauk pauk untuk makanan sehari-hari umumnya lebih beragam tergantung kepada selera dan kondisi.

Ciri Khas Makanan Tradisi Minangkabau
Tungku. Masakan Minangkabau ini akan lebih nikmat jika cara membuatnya menggunakan tunggu (bukan api kompor). Memasak makanan yang lezat merupakan salah satu budaya dan kebiasaan masyarakat Minangkabau. Hal ini dikarenakan seringnya penyelenggaraan pesta adat, yang mengharuskan penyajian makanan yang nikmat. Masakan Minangkabau tidak hanya disajikan untuk masyarakat Minangkabau saja, namun juga telah dikonsumsi oleh masya-rakat di seluruh Nusantara.

Bumbu. Masakan Minangkabau merupakan masakan yang kaya akan variasi bumbu. Oleh karenanya banyak dimasak menggunakan bumbu dan rempah-rempah seperti cabai (cabe), serai (sereh), lengkuas, kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih. Kelapa merupakan salah satu unsur pembentuk cita rasa masakan Minang. Bahan utama masakan Minang anatara lain daging sapi, daging kambing, ayam, itik, ikan dan belut.

Halal. Orang Minangkabau hanya menyajikan makanan-makanan yang halal, sehingga menghindari alkohol dan lemak babi. Selain itu masakan Minangkabau juga tidak menggunakan bahan-bahan kimia untuk pewarna, pengawet, dan penyedap rasa. Teknik memasaknya yang agak rumit serta memerlukan waktu yang cukup lama menjadikannya sebagai makanan yang nikmat dan tahan lama, Contoh makanan atau masakan khas tradisi Minangkabau adalah randang, simpadeh, dendeng batokok, gulai kapau.

Gurih dan Pedas. Cita rasa utama ditemui pada masakan khas Minang adalah gurih dan pedas. Rasa gurih dan pedas tersebut diperoleh dari Santan dan cabai merah yang memang banyak dikonsumsi orang Minang. Rasa gurih dan pedas ini yang berasal dari santan dan cabe, dapat dicampur dengan bahan baku apa saja, misalnya bahan baku yang berasal dari hewani seperti; daging sapi, ayam atau bebek, ikan laut, ikan air tawar termasuk telur ayam atau itik. Sementara sayurannya lebih banyak menggunakan kacang panjang, daun singkong, pakis, nangka, buncis, serta petai dan jengkol.

Warung Padang. Orang-orang Minang biasa menjual makanan khas seperti; randang, asampadeh, soto padang, sate padang, dan dendeng balado di rumah makan yang dikenal dengan Restoran Padang. Restoran Padang tidak hanya tersebar di seluruh Indonesia, namun juga banyak terdapat di Malaysia, Singapura, Australia, Belanda, dan Amerika Serikat. Salah satu maakan khas Minangkabau yang telah dinobatkan menjadi salah satu masakan terlezat di dunia adalah “Randang”.

Jenis-jenis Makanan Tradisi Minangkabau
Terdapat banyak jenis dan variasi masakan Sumatera Barat berdasarkan daerah, kota atau kabupatennya. Meskipun beraneka ragam masakan Minangkabau bukan hanya berasal dari kota Padang, namun masakan Minangkabau terlanjur dikenal masyarakat awam dengan masakan Padang. Setiap daerah mempunyai makanan dan minuman khas dari masing-masing.

Makanan tradisi masyarakat Minangkabau baik di darek maupun di rantau dibedakan berdasarkan atas aktifitas budaya yaitu; makanan tradisi yang dikonsumsi untuk sehari-hari dan makanan tradisi yang dikonsumsi dalam berbagai upacara adat maupun acara agama. Jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari terbagi atas: Makanan utama, makanan selingan, Kue-kue tradisional dan aneka minuman khas Minangkabau. Sedangkan makanan yang dihidangkan pada upacara adat atau agama terdiri dari makanan pokok: nasi, dengan lauk pauknya dan parabuang yang terdiri dari kue-kue dengan bahan dasar beras dan pulut.

Kue-kue Tradisional
Galamai
Wajik
KipangKacang
Bareh Randang
Rakik Maco
Karupuak Balado
Karupuak Jangek
Karupuak Sanjai
Karak kaliang
Palai Rinuak
Pergedel Jaguang
Pensi
Wajik
Sarabi
Kue putu
Bika
Sarangbalam
LamangLimoKaum
Dakak-dakak Simabua
Kue Sapik
Pinyaram
Lapek bugih
Lamangbaluluikmagek
Batiah
Aluo
Kanji

Minuman Khas Minangkabau
Es tebak
Es campua
Teh Talua
Cindua
Ampiang dadiah
Aia Aka

Berikut ini adalah hal-hal yang membuat banggakan dari Sumbar

RENDANG, MAKANAN TERLEZAT NOMOR 1 DI DUNIA

Orang Sumbar memang harus bangga mempunyai Rendang. Bahkan kuliner ini dinobatkan oleh CNN sebagai makanan terlezat nomor 1 di dunia. Nggak ada lagi selain itu. Selain enak, rendang juga tahan lama. Konon orang Sumbar jaman dulu kalo naik haji bawa Rendang ke Mekkah. Bisa tahan lama soalnya.

SISTEM KEKERABATAN MATRILINEAL

Orang Sumbar terutama suku Minangkabau menganut sistem kekerabatan Matrilineal yaitu garis keturuna berdasarkan garis keturunan ibu. Suku bagi orang Minangkabau juga diturunkan berdasarkan sistem Materilineal ini, artinya suku anak akan mengikut kepada suku ibunya.

Konon sistem matrilineal ini adalah sistem kekerabatan tertua dan etnis Minangkabau adalah salah satu etnis di dunia yang masih menganutnya sampai saat ini. Selain Minangkabau, suku Mosuo di Yunnan China juga masih menggunakan sistem matrileneal.

KEINDAHAN ALAMNYA YANG SELALU MEMANGGIL UNTUK KEMBALI

Sumbar itu memiliki keindahan alam yang tak terkira dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Bisa dibilang semua ada di Sumbar. Mulai dari Gunung, Danau, Sawah, Pantai hingga alam bawah lautnya semua indah.

KULINERNYA YANG MEMANJAKAN LIDAH

Tak cuma rendang, Sumbar masih banyak menyimpan kuliner yang bisa memanjakan lidah. Adalah rugi besar kalau bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumbar tapi tak bisa mengeksplore kulinernya.

BUDAYA MERANTAU YANG MEMBUAT ORANG MINANG ADA DIMANA-MANA

Orang Sumbar terutama orang Minang terkenal dengan budaya merantau. Ini membuat orang minang ada dimana-mana. Bahkan ada yang mengatakan, “Kalau di bulan ada manunisia, mungkin disana sudah ada warung nasi Padang.”

MENTAWAI

Mentawai yang merupakan salah satu Kabupaten di Sumbar terkenal ke seluruh dunia karena ombaknya yang banyak digemari para pecinta olahraga Surfing. Bahkan mendiang Paul Walker, salah satu pemeran di film Fast and Farious sangat mencintai Mentawai hingga ia menitipkan sebuah petisi untuk menjaga Mentawai.

Selain itu Mentawai juga terkenal karena kebudayaannya. Tatto Mentawai konon merupakan salah satu tatto tertua di dunia.

ISTANO BASA PAGARUYUANG YANG MEGAH YANG MEWAKILI RUMAH GADANG SEBAGAI RUMAH ADAT MINANGKABAU

Rumah Gadang yang merupakan salah satu simbol Minangkabau sebenarnya dapat ditemukan di seluruh pelosok Minangkabau. Namun, Istano Basa Pagaruyung bisa dikatakan sebagai perwakilan dari sebuah kemegahan Rumah Gadang.

Istano Basa Pagaruyung terdiri dari tiga tingkat dengan 11 gonjong. Istano Basa Pagaruyung sendiri pernah terbakar sebanyak dua kali. Terakhir terjadi pada tahun 2007. Pemerintah lalu kemudian membangunnya kembali dan saat ini bisa kembali berdiri dengan megah.

TOKOH-TOKOH ASAL SUMATERA BARAT

Sejak zaman penjajahan hingga zaman kemerdekaan bahkan hingga kini banyak tokoh-tokoh asal Sumbar yang ikut berperan dalam membangun NKRI. Bung Hatta misalnya sang proklamator yang ikut memproklamirkan bangsa Indonesia. Kemudian ada Tan Malaka dan masih banyak lagi.

Selain banyak melahirkan para tokoh dan pahlawan bangsa, Sumbar juga terkenal banyak melahirkan penulis dan sastrawan terkemuka.

SILEK

Silek atau Silat dalam bahasa Indonesia adalah salah satu seni beladiri khas dari Indonesia. Tak terkecuali di Sumbar. Di Sumbar sendiri Silat yang paling terkenal adalah Silat Harimau. Silat Harimau ini juga dipakai sebagai elemen dalam Film Merantau yang dibintangi oleh Iko Uwais.

ETNISNYA YANG BERAGAM

Sumbar tak hanyak diisi oleh suku Minangkabau. Ada banyak etnis lain yang hidup berdampingan dan damai serta masih mempertahankan budaya mereka di Sumbar. Hal ini membuat Sumbar semakin kaya akan keragaman budaya.

BAHASA MINANGKABAU YANG BERAGAM DAN BERBEDA DI TIAP DAERAH

Meskipun secara umum suku Minangkabau di Sumbar menggunakan bahasa Minang, namun bahasa Minang di tiap daerah di Minangkabau itu berbeda-beda dan mempunyai ciri khas tersendiri. Misalnya orang Pariaman yang tidak memakai ‘R’ tapi ‘gh’.

ADAT ISTIADAT, BUDAYA SERTA TRADISINYA

Masyarakat Sumbar terutama suku Minangkabau masih hidup dengan budaya, adat serta tradisi yang kental dan masih dipegang teguh. Adat Istiadat Minang sendiri cukup kaya karena di setiap daerah lain pula adat istiadatnya.

Seperti adat menikah di daerah Payakumbuh yang menggunakan adat ‘Sasuduik’ yang mewajibkan calon pengantin laki laki dalam melengkapi perlengkapan kamar calon istri. Sedangkan di Pariaman ada adat ‘Uang Japuik’, dimana calon mempelai wanita memberikan sejumlah uang kepada calon mempelai laki-laki.

Selain itu ada juga tradiri dan budaya khas di sejumlah daerah di Sumbar, seperti Payakumbuh dan Limapuluh Kota dengan Pacu Itik, Tanah Datar dengan Pacu Jawi atau Pariaman dengan Tabuiknya.

FALSAFAH

Orang Sumbar selalu mempunyai falsafah hidup dan itu akan selalu dipegangnya secara teguh kemanapun ia pergi. Seperti Alam Takambang Jadi Guru, Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah dan lainnya. Falsafah ini menjadi pedoman bagi mereka yang hidup di Rantau.

JAM GADANG, IKON KOTA BUKITTINGGI YANG HANYA ADA DUA DI DUNIA

Jam Gadang, landmark Kota Bukittinggi ini sangat istimewa. Pasalnya, mesin Jam Gadang ini hanya ada dua di dunia, satu di Bukittinggi dan satu lagi di Big Ben Inggris.

JEMBATAN LAYANG KELOK 9, MAHAKARYA ANAK BANGSA

Jembatang Layang Kelok 9, sebuah konstruksi jembatan di Kabupaten Limapuluh Kota yang dibangun di kawasan Kelok 9. Jalur yang menghubungkan Sumbar dengan Provinsi Riau ini mempunyai panjang 2.089 dengan enam buah jembatan yang berdiri megah diantara perbukitan di Kelok 9.

Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono yang datang meresmikan Jembatan Layang Kelok 9 ini bahkan sangat mengagumi keindahannya serta pemandangan alam di sekitaranya.

RUMAH MAKAN PADANG DAN NASI PADANG YANG TERKENAL SEANTERO INDONESIA

Dimana ada orang minang, maka disitulah ada Rumah Makan Padang. Kebanyakan orang minang kalau merantau kalau tidak berdagang maka mereka pasti membuka Rumah Makan Padang dengan Nasi Padangnya. Di Indonesia dari ujung barat sampai ujung timur ada Rumah Makan Padang. Tambuah ciek, Da!

PENYANYI MINANG YANG SUDAH GO INTERNASIONAL

Musik minang pernah mengalami masa kejayaannya, terutama pada generasi Tiar Ramon dan Elly Kasim. Kedua penyanyi tersebut bahkan mampu membawa musik minang tampil secara nasional bahkan hingga ke luar negeri.

SITI NURBAYA DAN MALIN KUNDANG

Siti Nurbaya dan Malin Kundag, meskipun keduanya sebenarnya adalah cerita yang tragis, namun kita tetap bisa mengambil pelajaran darinya. Cerita Siti Nurbaya karangan Marah Rusli bahkan terkenal hingga kini dari generasi ke generasi. Sama halnya dengan cerita rakyat Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu karena durhaka kepada ibunya.

WARGANYA YANG RAMAH

Warga Sumbar dikenal sangat ramah, tidak hanya kepada sesama mereka tapi juga kepada pendatang. Warga Sumbar umumnya adalah orang-orang yang cenderung menghindari pertengkaran dan perselisihan, karena adanya prinsip ‘awak samo awak’.

GADIS MINANG YANG CANTIK LUAR DAN DALAM SERTA PANDAI MEMASAK

Gadis Minang memang memikat, mereka tidak hanya cantik tapi juga mempunyai jiwa yang baik serta jago memasak tentunya. Bukti shahih kecantikan wanita Minang adalah Wulandari Herman yang memenangkan ajang Putri Indonesia tahun 2013 lalu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel