MAKALA PROPOSAL PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1
Selasa, 09 Juli 2013
Edit
Selasa, 09 Juli 2013
Konten [Tampil]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara sumber pesan dalam hal ini guru, dan penerima pesan (siswa) dalam proses pembelajaran ini guru dapat berperan sebagai sumber atau mungkin hanya sebagai pengelola sebagai sumber pesan atau mungkin hanya sebagai pengelola pesan. Sebagai sumber pesan berarti guru harus menciptakan kondisi yang memungkinkan proses komunikasi berjalan lancer, agar pesan yang diterima melalui “channel” yaitu alat-alat indra siswa, guru perlu mengidentifikasi berbagai kemungkinan atau hal-hal yang dapat mengganggu proses terjadinya komunikasi yaitu dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran. Alat bantu bukan hanya memperlancar proses komunikasi tetapi jug dapat merangsang siswa untuk merespon dengan cepat tentang pesan yang akan disampaikan. Oleh sebab itu alat bantu yang dapat mendukung proses kelancaran komunikasi antara guru dan siswa dapat dipandang sebagai media pembelajaran.
Media sebagai salah satu komponen integral dalam suatu sistem pembelajaran memiliki posisi yang sangat penting dalam proses penyampaian pesan. Tanpa media, komukasi tidak akan terjadi dalam proses pembelajaran sebagai bebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Dengan kata lain bahwa kesalahan dalam menafsirkan pesan-pesan komunikasi tidak dapat dihindarkan bila guru dalam hal ini tidak menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran digunakan dalam upaya meningkatkan komunikasi proses pembelajran. Dimana setelah kita menentukan pilihan media yang akan kita gunakan, maka pada akhirnya kita dituntut untuk dapat memanfaatkannya dalam proses pembelarajan secara efektif. Media yang baik, belum tentu menjamin adanya motifasi belajar siswa jika tidak dapat menggunakan dengan baik. Untuk itu, media yang telah kita pilih dengan tepat harus dapat kita manfaatkan dengan sebaik mungkin sesuai dengan prinsip pemanfaatan media, sehingga dapat memberikan motivasi untuk belajar kepada siswa.
Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alas an mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk membangkitkan motifasi kepada mereka, supaya dapat melakukan kagiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara efektif maka guru harus pandai memanfaatkan media yang telah dipilih.
Sehubungan dengan hal tersebut, media pembelajaran dan pemanfaatannya oleh guru merupakan faktor eksternal yang mungkin sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa didalam kelas. Oleh karena itu penggunaan media harus dapat memperlakukan siswa secara aktif dapat mengaktifkan seluruh siswa daripada media canggih namun justru membuat siswa terheran-heran dan pasif.
Berangkat dari niat yang suci, penulis ingin meneliti mengenai pengaruh pemanfaatan media pembelajaran terhadap motifasi belajar siswa yang mengambil lokasi penelitian di SLTP Negeri 1 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan. Untuk membuktikan bahwa pemanfaatan media pembelajaran dengan baik dan tepat oleh guru merupakan hal yang penting dalam memberikan atau membangkitkan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan aktif dan sukses, sehingga bisa menjadi perhatian mendasar oleh guru dalam memanfaatkan atau menggunakan media dengan tepat.
B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
a. Pemanfaatan media pembelajaran oleh guru
b. Motivasi belajar siswa
c. Pengaruh pemanfaatan media pembelajaran oleh guru terhadap motivasi belajar siswa di SLTP Negeri 1 Mowila kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka dirumuskan masalah adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana memanfaatkan media pembelajaran oleh guru di SLTP Negeri 1 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan?
b. Bagaimana motivasi belajar siswa di SLTP Negeri 1 Mowila Kccamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
c. Apakah ada pengaruh pemanfaatan media pembelajaran oleh guru terhadap motivasi belajar siswa di SLTP Negeri 1 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
D. Defenisi Operasional
Agar tidak terjadi pemahaman ganda terhadap masalah /variable yang diteliti maka peniliti memberikan definisi operasional sebagai berikut:
1. Pemanfaatan oleh guru untuk menciptakan intraksi yang baik dengan siswa agar tercipta suasana/iklim belajar yang kondusif dengan menggunakan fasilitas atau media belajar dalam menyampaikan materi pembelajaran.
2. Motivasi belajar siswa adalah keadaan yang mendorong keinginan atau kemauan siswa untuk melakukan belajar dengan baik keadaan yang mendorong dari dalam diri siswa sendiri maupun keadaan yang datangnya dari luar diri siswa
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
a. Untuk mengetahui gambaran pemanfaatan media pembelajaran oleh guru di SLTP Negeri 1 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
b. Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar siswa di SLTP Negeri 1 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
c. Untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh pemanfaatan media pembelajaran oleh guru.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah :
a. Kegunaan teoritis
1. Untuk membuktikan teori tentang adanya pengaruh antara pemanfaatan media pembelajaran oleh guru terhadap motivasi belajar siswa.
2. Sebagai bahan dasar untuk penelitian selanjutnya tentang objek ini atau masalah-masalah lain yang relevan dengan penelitian ini.
b. Kegunaan praktis
1. Sebagai bahan referensi bagi masyarakat secara umum dan warga STAI DDI scara khusus.
2. Sebagai bahan rekomendasi bagi sekolah untuk senantiasa meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran yang tersedia.
3. Sebagai bahan masukan bagi guru, orang tua dan masyarakat tentang pengaruh pemanfaatan media pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa.
G. Hipotesis
- Adanya pengaruh positif antara pemanfaatan media pembelajaran oleh guru terhadap motivasi belajara siswa di SLTP Negeri 1 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemanfaatan Media Pembelajaran
1. Pengertian pemanfaatan media pembelajaran
Mengenai pemanfaatan media pembelajaran ini beberapa ahli mengemukakan pendapat sebagai berikut:
H. Malik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dari penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Yunus (1942) dalam bukunya “Attarbiyatu Watta’lim” mengungkapkan bahwasanyamedia pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannyadan lamanya bertahan apa yang di pahaminya di bandingkan dengan mereka yang melihat atau melihat dan mendengarnya.
Selanjutnya Ibrahim (1996), menjelaskan bahwa media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran.
Dari beberapa pendapat yang di kemukakan para pakar di atas, dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat besar pengaruhnya untuk dapat menjamin pemahaman bagi murid-murid sehingga dapat membangkitkan rasa senang dan gembira dalam proses pembelajaran.
2. Fungsi-fungsi Media Pembelajaran
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran yaitu:
a) fungsi atensi
b) fungsi efektif
c) fungsi kognitif
d) fungsi kompensatoris
Fungsi atensi media merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang di tampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak di senangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
Fungsi efektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang di sajikan dengan teks atau sajikan secara verbal.
3. Bentuk-bentuk Media Pembelajaran
Adapun bentuk-bentuk media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. media audio, media intruksional yang dapat di gunakan seperti pita audio (rol atau kaset), peringan audio, radio (rekaman siaran).
b. Media cetak, media intruksional yang dapat digunakan seperti, buku teks terprogram, buku pegangan/manual, buku tugas.
c. Media audio cetak, media intruksional yang dapat digunakan seperti, buku latihan di lengkapi kaset, gambar/poster (dilengkapi audio).
d. Media proyek visual diam, mendia intruksional yang digunakan seperti, film bingkai (slide), film rangkai (perisi pesan verbal).
e. Media visual dengan audio, media intruksional yang dapat digunakan seperti: film bingkai (slide) suara, film rangkai suara.
f. Media visual gerak, media intruksional yang dapat digunakan seperti, film bisu dengan judul (caption).
g. Media visual gerak dengan audio, media intruksional yang dapat digunakan seperti, film suara, CD/DVD.
h. Media benda, media yang dapat digunakan seperti, benda nyata, model tiruan (mock up).
i. Komputer, media intruksional yang dapat digunakan seperti media berbasis komputer (computer managed instructional).
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan media pembelajaran.
Berbagai kondisi atau factor yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemanfaatan media pembelajaran adalah, sebagai berikut:
1. Motivasi, bahwa pemanfaatan media pembelajaran harus membangun minat, keinginan siswa, sehingga ia merasakan adanya kebutuhan dalam belajar.
2. Perbedaan individual, media yang digunakan mempu mengatasi perbedaan-perbedaan individu dari aspek kemampuan belajar, kepribadian, gaya belajar, intelegensi, dan lain-lain.
3. Tujuan pembelajaran, media yang di gunakan merupakan upaya untuk meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran secara maksimal.
4. Organisasi isi, media yang di gunakan dapat memudahkan guru dalam menyajikan materi belajar karena sudah terorganisasi dengan baik, dan siswa mudah memahaminyadengan cepat karena sistematika penyajiannya yang terstruktur sesuai kondisi siswa.
5. Persiapan sebelum mengajar/belajar, bahwa pemanfaatan media belajar menuntut guru harus menguasai penggunaannya selain siswa juga harus mengetahui pengetahuan dasar tentang penggunaan tersebut sebagai syarat suksesnya pemanfaatan media belajar.
6. Emosi, pemanfaatan media sangat baik dalam hal menghasilkan respon emosional.
7. Pastisipasi, pemanfaatan media pembelajaran juga harus mampu meningkatkan partisipasi belajar siswa, sehingga mereka dapat mengalami langsung proses belajar tersebut dan ikut secara aktif dalamkegiatan belajar.
8. Umpan balik, hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa di informasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik akan memberikan motivasi belajar yang berkelanjutan.
9. Penguatan, pembelajaran yang di dorong oleh keberhasilan sangat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri siswa dan secara positif dapat mempengaruhi prilaku belajar di masa-masa mendatang.
10. Latihan dan pengulangan, agar pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi bagian dari kompetisi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pembelajaran di ulangi dan di latih dalam berbagai konteks dan media pembelajaran dapat memberikan kemudahan dalam menyajikannya.
11. Penerapan, pemanfaatan media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Secara harfiah motivasi yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Menurut Mc. Donald, yang di kutip Oemar Hamalik (2003:158). Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat di katakan bahwa motivasi adalah suatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
A.M. Sardiman (2005:75), mengatakan bahwa motivasi dapat di artikan sebagai rangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka , maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
Kemudian Thanas L Good dan Jeve B Braphy (1986) mengemukakan bahwa motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengaruh yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.
Dari beberapa pendapat dan teori di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar diri dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelansungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang di kehendaki oleh subjek itu dapat tercapai.
Sedangkan defenisi belajar terdapat beberapa pendapat yaitu yang pertama, di ungkapkan oleh Wisnubrata (1983:3) bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil atau pengalaman.
Kemudian Moh. Surya (1981:32) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Dari kedua pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada prinsipnya belajar adalah perubahan dari diri seseorang. Maka dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar diri siswa, dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang di kehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
2. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar
Dalam proses interaksi belajar mengajar adalah beberapa bentuk motivasi yang dapat di manfaatkan, sebagai berikut:
a. Pemberian angka, maksudnya adalah sebagai symbol kegiatan belajarnya, anyak siswa yang berlajarn dengan tujuan untuk mencapai angka atau nilai yang baik, angka-angka yang baik itu bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat, akan tetapi ada juga siswa yang belajar dengan tujuan ingin naik kelas.
b. Hadiah, dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi orang yang tidak senang atau berbakat untuk pekerjaan tersebut.
c. Saingan/kompetisi, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa belajar, baik individu atau kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Ego, menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
e. Memberi ulangan, para siswa akan giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan, sehingga hal ini dapat menjadi motivasi. Tapi harus di ingat oleh guru agar jangan terlalu sering karena bias membosankan dan bersifat rutinitas.
f. Member hasil, dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik belajar siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
g. Pujian, apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, perlu di berikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinferecement positif sekaligus merupakan motivasi, sehingga pemberiannya harus tepat.
h. Hukuman, hal ini sebagai reinferecement yang negative, tetapi kalau di berikan dengan tepat dan bijak bisa menjadi motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i. Minat, motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul dengan adanya kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
j. Tujuan yang di akui, rumusan tujuan yang di akui dan di terima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus di capai di rasa menguntungkan maka akan ada gairah untuk terus belajar.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi sangat di perlukan. Motivasi bagi siswa dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitannya perlu di ketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Motivasi belajar, yaitu:
a. Kematangan, dalam pemberian motivasi, faktor kematangan fisik, sosial dan psikis haruslah di perhatikan, karena hal itu dapat mempengaruhi motivasi. Seandainya dalam pemberian motivasi itu tidak memperhatikan kematangan maka akan mengakibatkan frustasi sehingga hasil belajar tidak optimal.
b. Usaha yang bertujuan, setiap usaha yang di lakukan mempunyai tujuan yang ingin di capai. Semakin jelas tujuan yang ingin di capai, akan semakin kuat dorongan untuk belajar.
c. Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi, dengan mengetahui hasi belajar, siswa terdorong untuk lebih giat belajar. Apabila hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa akan berusaha untuk mempertahankan atau meningkatkan intensitas belajarnya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik.
d. Partisipasi, dalam kegiatan mengajar perlu di berikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi dalam seluruh kegiatan belajar. Dengan demikian kebutuhan siswa akan kasih sayang dan kebersamaan dapat di ketahui, karena siswa merasa di butuhkan dalam kegiatan belajar itu.
e. penghargaan dan hukuman, pemberian penghargaan itu dapat membangkitkan siswa untuk mempelajari atau mengerjakan sesuatu. Tujuan pemberian penghargaan berperan untuk membuat pendahuluan saja. Sedangkan hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau di berikan secara tepat dan bijak bias menjadi alat motivasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penulisan kuantitatif deskriptif, maksudnya adalah pengolahan data berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ditemui dilapangan, secara objektif, kuantitif, maksudnya yaitu pengolahan data yang didasari prinsip-prinsip statistic.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 1 Mowila yang berada di Desa Toluwonua Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan, adapun waktu penelitian adalah selama 2 bulan terhitung sejak diterimanya proposal penelitian ini.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Dalam penelitian kuantitatif populasi sangat penting, artinya dalam membatasi biasanya cakupan objektif penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa yang terdaftar di SMP Negeri 1 Mowila. Yang keseluruhannya berjumlah 20 orang siswa.
2. Sampel
Jika populasi dalam penelitian jumlahnya sangat besar maka perlu perwakilan dalam bentuk sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggabarkan populasinya. Jadi mengingat jumlah populasi sangat banyak dan demi efisiennya waktu, tenaga dan biaya maka penulis mengadakan sampel penelitian dengan teknik Stratified random sampling yaitu, cara penarikan sampel yang digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis, adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan karena terjadi perbedaan kelas pada siswa (reponden)
Berdasarkan jumlah populasi diatas maka peniliti menarik 10% pada setiap stratified sebagai sampel penelitian dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:
n = = = = = = 83,87 = 84
n = Sampel
N = Jumlah Populasi
d2 = presisi yang ditetapkan
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 84 responden. Kemudian di cari sampel berstrata dengan rumus sebagai berikut:
a. siswa kelas VII berjumlah
b. siswa kelas VIII berjumlah
c. siswa kelas IX berjumlah
Jadi Ni1=Ni1 + Ni2 + Ni3 = 32 + 28 + 24 = 84
Dengan demikian sampel yang akan di gunakan dalam penelitian ini yaitu 84 responden.
D. Tehnik Pengumpulan Data
Metode atau teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian yang di lakukan di lapangan untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan perumahan. Adapun tehnik pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Quistionary (angket), yaitu tehnik pengumpulan data dengan menggunakan angket yang memuat sejumlah pertanyaan tertulis yang di ajukan kepada 84 responden (siswa) berupa beberapa opsi pertanyaan tentang pemanfaatan media pembelajaran oleh guru.
b. Interview (wawancara), yaitu pengumpulan data dengan menggunakan tanya jawab langsung dengan beberapa orang pendukung (kepala sekolah, guru dan beberapa siswa responden).
c. Observasi ( pengamat), yaitu dengan mengamati langsung objek penelitian. Dalam hal ini peneliti mengamati lokasi, fisik, sarana dan prasaranaserta aktivitas belajar siswa yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
d. Dokumen, yaitu mengumpulkan dan menganalisir dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian. Seperti keadaan sekolah , sarana dan prasarana data siswa dan dokumen yang relevan lainnya .
E. Teknis Analisis Data
Dari data yang diperoleh dalam penelitian ini, dianalisis agar mendapatkan data yang valid dan cocok untuk di sajikan sesuai dengan masalah yang di bahas.
Dalam analisis deskriptif kuantitatif, menurut Sanafiah Faisal , yang di maksud dengan deskriptif adalah biasa juga di sebut dengan taksonomi yaitu di maksudkan untuk eksplarasi dan klarifikasi mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable yang berkaitan dengan masalah yang di teliti.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus dalam melakukan analisis data secara deskriptif pada data dari kedua variabel, yaitu menghitung rata-rata, presentase dalam bentuk distribusi frekuensi. Adapun rumus yang di gunakan adalah sebagai berikut:
P = x 10%
Keterangan; P : presentase
F : frekuensi
N : responden (number of casus)
Berdasarkan perhitungan presentase dalam tabel frekunsi relatif, yang di namakan tabel presentase kemudian di interprestasikan dalam bentuk uraian yang kemudian di tarik kesimpulan. Kedua data dari masing-masing variabel pada penelitian ini di jelaskan berdasarkan kategori berikut:
Nilai (81 – 100) = Baik Sekali
Nilai (61 – 80) = Baik
Nilai (41 – 60) = Cukup Baik
Nilai (21 – 40) = Kurang
Nilai (0 – 20) = Kurang Sekali
Selanjutnya untuk menguji hipotesis, digunakan analisis infercusit yaitu mengetahui persamaan regresi dari setiap pariabel, digunakan rumus regresi sederhana yaitu:
Y = a + bx
Keterangan Y = Nilai yang diprediksi
a = Konstanta
b = Koevisien
untuk mencari nilai a dan b, maka penulis menggunakan persamaan regresi yaitu:
b = (∑ x y) – (∑ x) (∑ y)
n (∑x) – (∑ y)
a = ∑ y – b ∑ x
n
Y = a + bx
untuk menguji hipotesis ada tidaknya pengaruh pemanfaatan media pembelajaran oleh guru terhadap motivasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Mowila, maka digunakan rumus product moment (person) sebagai berikut:
r xy = N ∑xy – (∑x) ∑y
Keterangan:
r x y = Kolerasi antara pemanfaatan media pembelajaran oleh guru terhadap motivasi belajar siswa di SMPN 1 Mowila.
X = Skor hasil olaharan quisioner pemanfaatan media pembelajaran oleh guru
Y = Motivasi belajar siswa
N = Banyaknya responden
Daftar Pustaka
Ar Syad, Azhar (2007). Media Pembelajaran. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada
Heinich, R., Molenda, Rusel, JD., Smaldino, SE (2002). Intructional Media and Technologi For Learning, Epper Saddle River, NJ: Person
Anderson, Renal H (1976) Selecting and Developing Media Dor Instruction. Westeounsin: ASTD
Arief S. Sadiman, Dkk.(1990). Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya) Jakarta : CV. Rajawali
Basuki Wibawa dan Farida Mukti. (1992/1993) Media Pengajaran. Jakarta : Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan. Dikti Depdikbud.
Dedeng, I Nyoman Sudana. (1993) Media Pendidikan Malang: FIp FKIP Malang
Harahap, N (1979) Teknik Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Bulan Bintang
Ridwan, Dkk. (2007) Rumus dan Data dalam Analisis Statistika; Bandung: Alpabeta.
Slameto. (1989) Belajar dan Faktor-Faktor Tang Mempengaruhinya; Jakarta; Bina Aksara
Sudijono, Anas. (2003) Pengantar Statistik Pendidik; Jakarta; Raja Grafindo.
Sugiyono (2007) Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif dan R & D ; Bandung; Alpabeta
Tambunan. (1990) Strategi Belajar Mengajar; Jakarta; Depdikbud
PROPOSAL
PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN
OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI SMP NEGERI 1 MOWILA KECAMATAN
MOWILA KABUPATEN
KONAWE SELATAN
Tag Search :
makalah evaluasi pemanfaatan media pembelajaran
makalah pemanfaatan media pembelajaran di sd
makalah pemanfaatan media pembelajaran di sekolah
makalah penggunaan media pembelajaran di sd
makalah pemanfaatan media dalam pembelajaran
makalah penggunaan media pembelajaran di sekolah
makalah penggunaan media dalam pembelajaran matematika
makalah pemanfaatan media audio dalam pembelajaran
makalah pemanfaatan media display dalam pembelajaran
makalah penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
makalah manfaat komputer sebagai media pembelajaran di sd
contoh makalah pemanfaatan media pembelajaran