LAPORAN MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA METERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA KELAS III

LAPORAN MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA METERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA KELAS III
Selasa, 09 Juli 2013
Konten [Tampil]
                                                                                                                                            
LAPORAN


MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN MATEMATIKA METERI
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN DENGAN
METODE DEMONSTRASI PADA
KELAS III SDN 2 MOWILA
KECAMATAN MOWILA
KABUPATEN KONAWE SELATAN


















Disusun Oleh:

                     NAMA                : ELISABETH LISU
                                 NIM                     : 820 129 652
                                 POKJAR             : KENDARI  D



PROGRAM STUDI S-1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ – KENDARI
POKJAR KOTA KENDARI

2012


IDENTITAS DAN PENGESAHAN

LAPORAN
HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Nama Mahasiswa                        :       ELISABETH LISU
NIM                                            : 820 129 652
Program Studi                             : S-1 PGSD
Pokjar                                          : Kendari D
Tempat Mengajar                        : SDN 2 MOWILA
Bidang Studi Yang Diperbaiki   : Matematika
Tanggal Pelaksanaan                   : -    Tgl 26 Maret  2012 Siklus 1
-     Tgl 2  April 2012 Siklus 2
-     Tgl 9 April 2012 Siklus 3

Judul Perbaikan                           : 

Meningkatkan Hasil Pembelajaranmata Pelajaran Matematika Meteri Perkalian Dan Pembagian Dengan Metode Demonstrasi Pada Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan



                                                                                       Kendari, 6 Mei  2012
                     Mengetahui                                                       Mahasiswa
                      Supervisor                                                                



Dra. DORCE B. PABUNGA, M.Pd                          ELISABETH LISU
       NIP. 19580118 198403 2 002                                  NIM. 820 129 652

ii
KATA  PENGANTAR


Puji dan sukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang Telah memberikan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga segala aktifitas keseharian kita dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan tujuan, salah satunya tugas penyusunan laporan hasil perbaikan pembelajaran pada mata Pelajaran Matematika di Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pemantapan kemampuan Profesional (PKP) yang harus diselesaikan pada semester X pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka (UT) UPBJJ- Kendari.
Dalam upaya menyelesaikan laporan hasil perbaikan pembelajaran ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama dari yang terhormat ibu Dra. DORCE B. PABUNGA, M.Pd selaku supervisor mata kuliah PKP yang dengan penih kesabaran dan ketulusan hari telah meluangkan waktu untuk memberikan dorongan, bimbingan dan arahan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih.
Terima kasih setinggi-tingginya juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SDN 2 Mowila yang telah banyak memberikan dorongan, petunjuk dan bimbingan kepada penulis, serta kepada bapak Juanda, S.Pd. yang telah bersedia menjadi teman sejawat selama melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran sehingga segala aktifitas yang berhubungan dengan mata kuliah PKP di SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan dapat kami selesaikan dengan baik, termasuk kegiatan pembelajaran serta perbaikan pembelajaran yang secara khsusus dikemukakan dalam laporan ini.
Terima kasih yang tulus penulis sampaikan pula kepada pihak UPBJJ-UT Kendari selaku penyelenggara Program Pendidikan yang telah memberikan kesempatan, pelayanan dan bantuan selama mengikuti Program Pendidikan S-1

iii
 PGSD di UPBJJ-UT Kendari, serta kepada teman-teman guru yang tidak sempat disebutkan satu persatu pada kesempatan ini, penulis sampaikan juga ucapkan terima kasih atas segala bimbingan dan bantuannya.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dilihat dari isi dan struktur penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran kritik yang sifatnya membangun dari teman-teman guru dan supervisor penulis sangat diharapkan dalam perbaikan laporan ini.
Harapan penulis, semoga segala bantuan, petunjuk, bimbingan, dorongan dan pengorbanan yang telah diberikan oleh berbagai pihak demi terwujudnya laporan ini, dapat bernilai ibadah dan mendapatkan pahala yang setimpal di sisi Allah SWT.demikian dan semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan ridho-Nya terhadap berbagai aktifitas kita semua, Aamiin.
                                                                               
                                                            Mulyasari, 20 April 2012
                                                                          Penulis,



                                                                               
















iv
DAFTAR ISI

HALAMAN  ………………………………………………………………        i
IDENTITAS DAN PENGESAHAN ………………………………………     ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….      iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………      v

       I.            PENDAHULUAN …………………………………………………      1
A.    Latar Belakang …………………………………………………      1
B.     Identifikasi, Analisis dan Perumusan Masalah …………………      3
C.     Tujuan Perbaikan ……………………………………………….      4
D.    Manfaat Perbaikan ……………………………………..….……      5
    II.            KAJIAN PUSTAKA ………………………………………..……...     7
A.    Pengertian Belajar dan Pembelajaran ………………………..…      7
B.     Pengertian Strategi-strategi Belajar ……………………………..     9
C.     Jenis-jenis Strategi Belajar ……………………………………...    10
 III.            PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN …………….. 12
A.    Subyek Penelitian ……………………………………………….   12
B.     Prosedur Penelitian ………………………………………………  12    
 IV.            HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………. 16
A.    Deskripsi Per Siklus Untuk Mata Pelajaran ….. ……………….     16
B.     Analisis Temuan dan Refleksi …………………………………     19
C.     Pembahasan …………………………………………………….    20
    V.            KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………….  21
A.    Kesimpulan ………………………………………………….…     21
B.     Saran …………………………………………………………...     21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN


v






    I.            PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Salah satu upaya yang dapat dilakukan di Sekolah Dasar (SD) dalam rangka mewujudkan proses dan hasil belajar yang bermutu adalah dengan mendorong meningkatkan dengan tuntutan perkembagan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK), dinamai perkembangan masyarakat, dan penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), maka pembelajaran yang diharapkan terwujud adalah pelajaran yang inovatif dalam artian  produktif, aktif, efektif, kreatif dan menyenangkan yang pada gilirannya dapat mewujudkan proses dan hasil belajar yang bermutu. Untuk itu maka guru diharapkan senantiasa berupaya mengkaji kelemahan-kelemahan pembelajaran yang terjadi di kelasnya sendiri, merefleksikan diri untuk menemukan faktor-faktor penyebab dan alternatif pemecahan dalam rangka memperbaiki kinerja pembelajaran dalam artian kualitas dan hasil belajar siswa.
Kualitas proses pembelajaran dapat di lihat dari mutu hasil   belajar siswa yang mengandung satu pengertian bahwa sebagian besar siswa mencapai nilai susuai dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran yang bersangkutan. SKBM yang ditetapkan di SD Negeri 2 Mowila Kecamatan Mowila misalnya, untuk mata pelajaran Matematika adalah ≥ 65. Namun, hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 2 Mowila pada semester genap Tahun Ajaran 2011/2012 menunjukkan dari 20 orang siswa Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan yang mencapai tingkat penguasaan materi pelajaran matematika 70% ke atas hanya 6 orang siswa, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika di kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan perlu di perbaiki dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa.
Kenyataan tersebut mendorong upaya merefleksikan guru menelusuri jalan pengalaman pembelajaran Matematika di kelas III SDN 2 Mowila, ditemukan bahwa hasil belajar Matematika siswa rendah pada salah satu materi pokok, yaitu operasi hitung sampai tiga angka, karena itu, rendahnya hasil belajar siswa kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan pada satu mata pelajaran dan materi pokok tersebut, khususnya rendahnya pemahaman siswa dalam menentukan kelipatan faktor bilangan dan menentukan kalimat utama pada paragrafh merupakan fokus utama perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas III SDN 2 Mowila.
Masalah lain yang dihadapi guru dalam penerapan Tematik adalah kurangnya kreativitas, keaktifan, kinerja, sikap, motifasi dan apresiasi siswa dalam pembelajaran di ruang kelas. Di sisi lain, penulis menyadari bahwa kurangnya pengalaman, wawasan kreatifitas  dan daya inovatif guru dalam merancang dan menerapkan metode/strategi pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar yang diterapkan di dalam ruang kelas masih didominasi oleh sistem pembelajaran konvensional (berpusat pada guru), bersifat informative, penekanan pada belajar produk dan hafalan, kurang menarik, dan tidak melibatkan siswa dalam kegiatan kegiatan belajar interaktid untuk menemukan sendiri konsep serta membangun pemahaman dan pengembangan kemampuan secara baik.
Untuk memecahkan sebagaimana di gambarkan di atas, melalui diskusi dengan teman guru SDN 2 Mowila serta arahan supervisor ditetapkan untuk memperbaiki pembelajaran Matematikan materi pokok Operasi hitung sampai tiga angka. Tujuannya, untuk memperbaiki kinerja proses dan meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan  pada mata  pelajaran Matematika dengan meteri pokok Operasi Hitung sampai tiga angka, melalui Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau PTK untuk memperbaiki pembelajaran.
Salah satu ciri PTK adalah memiliki siklus yang meliputi perencanaan yang diwujudkan dalam Rencana Pembelajaran (RPP), penerapan/aplikasi tindakan perbaikan yang diwujudkan dala kegiatan pembelajaran dengan menerapkan RPP yang telah disusun, kegiatan observasi dan evaluasi yang diwujudkan dalam bentuk tes hasil belajar dan pengamatan pembelajaran, serta refleksi dan analisi data dalam rangka merumuskan kesimpulan dan saran.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran matematika melalui PTK pada siswa kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan masing-masing di lakukan sebanyak 3 (tiga) siklus untuk matematika dengan materi pokok Operasi hitung sampai tiga angka, yang hasil-hasilnya sebagaimana dimuat dalam laporan ini.
Selain untuk memperbaiki kualitas kinerja proses dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di kelas III SDN 2 Mowila dan meningkatkan kompetensi dan kemampuan professional guru dalam melakukan penelitian sambil belajar (guru sebagai pengajar sekaligus sebagai peneliti). Laporan  ini juga disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK4501) pada Program S-1 PGSD UPBJJ – Kendari Pokjar Kota Kendari.
Laporan perbaikan pembelajaran melalui PTK ini menyajikan deskripsi data dan fakta empiris serta kecenderungan yang temukan dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran serta hasil-hasil catatan, analisa data informasi, fakta dan kecenderungan untuk menemukan makna yang dikemas dalam teknik penyajian deskrif-analitik untuk merumuskan kesimpulan dan mencapai tujuan perbaikan. Laporan hasil perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran matematika di kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan ini secara garis besar memuat: Pendahuluan, Perencanaan, Perbaikan Pembelajaran, Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran, Hasi Penelitian dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran.

B.     Identifikasi, Analisis dan Perumusan Masalah
1.      Identifikasi masalah
Untuk dapat menemukan dan menetapkan masalah yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran yang dilakukan, penulis melakukan refleksi serta diskusi dengan teman guru di SDN 2 Mowila dan mendapatkan arahan dan bimbingan dari supervisor mata kuliah pemantapan kemampuan professional (KPK), dan merenungkan apa yang telah dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung atau dengan bantuan teman sejawat. Masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
·         Hanya 6 orang dari 20 orang siswa Kelas III SDN 2 Mowila yang mencapai pengusaan materi pelajaran 70% ke atas pada mata pelajaran matematika
·         Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran rendah, pada mata pelajaran matematika materi popok operasi hitung sampai tiga angka.
2.      Analisis Perumusan Masalah
Dari masalah tersebut diatas dengan melalui diskusi antara penulis, teman sejawat serta arahan dan bimbingan dari supervisor disimpulkan bahwa faktor yang menjadi penyebab kurangnya tingkat penguasaan materi pelajaran yang diajarkan adalah sebagai berikut:
·         Minat siswa untuk belajar matematika rendah.
·         Waktu yang diberikan siswa untuk menjawab/mengerjakan soal terbatas.
·         Cntoh dan latihan serta penjelasan guru kurang memadai dan memuaskan.
·         Metode/strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang inovatif dan tidak mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka penulis dan teman sejawat serta supervisor menentukan satu masalah yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah “Bagaimana peningkatan penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika materi pokok operasi hitung sampai tiga angka?. Alternative pemecahannya adalah menerapkan metode/strategi mengajar yang inovatif, produktif, aktif, efektif fan menyenangkan dengan upaya memperbanyak latihan, pemberian contoh, diskusi dan Tanya jawab, serta kesempatan yang cukup bagi siswa untuk bertanya, kerja kelompok dan menjawab pertanyaan guru.

C.    Tujuan Perbaikan
Perbaikan pembelajaran dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 2 (tiga) siklus. Pada setiap siklus meliputi kegiatan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi. Ke empat tahap kegiatan ini berlaku untuk setiap siklus perbaikan pembelajaran, untuk mata pelajaran matatematika.Tujuan utama pembelajaran matematika materi pokok operasi hitung sampai tiga angka dengan menerapkan metode/strategi/model pembelajaran yang inovatif, kreatif, aktif dan menyenangkan serta mengaktifkan siswa dalam kegiatan Tanya jawab melalui Penelitian Tindak Kelas (PTK).
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam perbaikan pembelajaran matematika ini adalah sebagai berikut:
Memperoleh informasi mengenai (peningkatan) hasil belajar matematika siswa kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka pada setiap siklus perbaikan pembelajaran melalui PTK.

D.    Manfaat Perbaikan
Temuan atau hasil-hasil yang diperoleh dalam perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pihak-pihak sebagai berikut:
1.      Bagi sekolah, khususnya SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan sebagai sumbangan yang disadari oleh data empiris dalam rangka melakukan inovasi pembelajaran yang secara operasional relevan dengan nuansa dan tuntutan KTSP.
2.      Bagi guru, khusunya guru kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan: (a) sebagai suatu upaya menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan serta latihan melakukan kegiatan ilmiah dan sistematis dalam bentuk PTK; (b) sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa; (c) sebagai informasi/masukan untuk melatih dari menerapkan metode/strategi model pembelajaran inovatif, efektif fan menyenangkan yang secara operasional sesuai dengan karakteristik mata pelajaran atau materi pokok pembelajaran serta nuansa dan tuntutan KTSP.
3.      Bagis siswa, khususnya siswa kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan mendapatkan kesempatan dalam suasana proaktif, belajar sambil bermain, asyik dan menyenangkan.
4.      Bagi peneliti selanjutnya, khususnya dalam bidang yang sejenis, menjadi masukan dan sumber informasi/data empiris yang relevan.


                                                                                                                                         II.            KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses penambahan pengetahuan peserta didik, sehingga mengajar dipandang sebagai suatu proses penyampaian/pemindahan pengetahuan/keterampilan tertentu dari seorang guru kepada para siswanya (Depdiknas –BPPMP-IPA-SEQIP, 2002). Dalam perspektif yang lain, belajar dipandang sebagai suatu proses perubahan positif-kualitatif-kumulatif-komplementer yang terjadi pada tingkah laku peserta didik sebagai dampak dari peningkatan wawasan, pengetahuan, keterampilan, sikap, apresiasi, nilai, minat, kreativitas, kemampuan intraktif, serta kemampuan berfikir logis dan kritis yang telah dicapainya (Depdiknas –BPPMP-IPA-SEQIP, 2002).
Belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal peserta didik. Faktor internal (dari dalam diri peserta didik) meliputi antara lain, bakat, minat, motifasi, kecerdasan (intelektual, emosional, dan spiritual), sikap, serta latar belakang sosial budaya, sedangkan faktor eksternal meliputi antara lain tunjuan pembelajarn, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media/alat/sumber-sumber belajar, pengorganisasian kelas, penguatan (reinforcement) yang digunakan oleh guru, iklim sosial dan kelas, waktu yang tersedia, sistem dan teknik evaluasi, pandangan dan sikap guru terhadap siswa, dan upaya guru untuk menangani kesulitan belajar siswa (Depdiknas–BPPMP-IPA-SEQIP, 2002). Agar proses belajar dapat berlangsung secara efektif, maka guru harus memperhatikan faktor-faktor tersebut dalam merancang kegiatan pembelajaran, Karen interaksi antar faktor-faktor tersebut akan berpengaruh pada kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses pembelajaran peserta didik atau pelajar yang secara sadar dan sistematis direncanakan, didesain, dilaksanakan dan dievaluasi agar peserta belajar atau pebelajar dapat mencapai tujuan-tujaun pembelajaran secara efektif dan efisien (Depdiknas–BPPMP-IPA-SEQIP, 2002). Sementara dalam Undang-undang Nomor 20 (UU No. 29) Tahun 2003 tentang sistem  Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Bab I Pasal 1 telah ditegaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu sistem, berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir secara sistematis, antara lain tujuan pembelajaran, strategi/metode pembelajaran, alat/media/sumber belajar, serta langkah-langkah pembelajaran, perorganisasian materi/kelas/siswa/pebelajar, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (misalnya layanan pembelajaran remedial atau bimbingan bagi siswa-siswa yang mengalami masalah atau kesulitan belajar).
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut akan memberi wujud, struktur, dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam satu setting pembelajaran, apakah pembelajarannya bersifat deduktif atau induktif dan penyajiannya secara expository, inquiry atau discovery. Sementara suasana atau situasi/iklim kelas dan pembelajaraannya bersifat fun and joyful dan semokratis, ataukah bersifat permisif, menegangkan, menakutkan, atau mencekam akibat sifat guru yang kurang bersahabat atau otoriter,
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 (PP RI No. 19) tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 19 ayat (1) diamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Mengacu pada hakikat pembelajaran, para guru hendaknya senantiasa berupaya memotivasi, membimbing dan melatih pelajar/siswa untuk belajar mengenai bagaimana belajar (learning how to leran) dalam suasana yang asyik dan menyenangkan (fun and jouful) apabila hal ini telah dipraktikkan dengan sunggugh-sungguh di kelas/sekolah, maka kelak para siswa diharapkan mampu menjadi orang-orang yang efektif, produktif, efisien, dan kuat dalam menata masa depannya yang lebih baik dan bermakna.
Dengan demikian, inti pembelajaran adalah menata lingkungan, memanfaatkan sumberdaya, dan membangun suatu interaksi-edukatif yang kondusif-asyik-menyenangkan agar peserta belajar dapat belajar bagaimana belajar. Dalam hal ini, apa yang dipikirkan dan yang akan dilakukan oleh guru dalam pembelajaran harus terpancar dari apa yang harus dilakukan dan dipikirkan oleh siswa dalam belajar. Artinya, guru perlu memahami bagaimana seseorang (siswa, misalnya) belajar, menerapkan dan mengajarkan strategi-strategi belajar kepada siswanya. Titik fokus pembelajaran adalah membuat siswa belajar, dengan memanfaatkan strategi-strartegi belajar mereka, dan oleh karena itu, salah satu tujuan utama sajian ini adalah memperkenalkan strategi-strategi belajar, yang mungkin dapat bermanfaat dalam menjalankan tugas sehari-hari serta dapat pula diajarkan kepada siswa agar mereka dapat menumbuhkembangkan kebiasaan belajar dan belajar bagaimana belajar sepanjang hayat.

B.     Pengertian Strategi-strategi Belajar
Strategi-strategi belajar merujuk pada suatu perilaku dan proses-proses berfikir yang digunakan oleh siswa yang mempengaruhi apa di pelajari, termasuk proses memori dan metakognitif. Dalam kata-kata Michel Pressley (1991:7), strategi-strategi belajar adalah “operator-operator kognitif meliputi dan diatas proses-proses yang secara langsung terlibat dalam meyelelesaikan syatu tugas (belajar), yang digunakan siswa untuk memecahkan masalah belajar tertentu. Nama lain untuk-strategi-strtegi belajar adalah strategi-strategi kognitif, sebab strategi-strategi tersebut lebih dekat pada hasil belajar kognitif dari pada tujuan-tujuan belajr perilaku. Tujuan utama pengajaran strategi adalah mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan dan kemampuan diri-sendiri dalam belajar, menjadi pebelajar independen, strategik dan mandiri.

C.    Jenis-jenis Strategi Belajar
1.      Strategi-strategi mengulang
Dalam hal ini, agar terjadi pembelajaran, maka pebelajar harus melakukan tindakan pada informasi baru dan menghubungkan informasi baru itu dengan pengetahuan awal. Strategi-strategi yang digunakan untuk proses pengkodean ini disebut Strategi mengulang (rehearsal stratategies), yang terdiri dari jenis: mengulang sederhana (rote rehearsal) dan mengulang kompleks (complex reherarsal). Strategi kita semua mengenal dengan baik dengan mengulang yang paling besar, yaitu sekedar mengulang dengan keras atau dengan pelan informasi yang ingin kita hafal.Strategi ini disebut mengulang sederhana, dan digunakan, untuk menghafal nomor telepon dan arah ke suatu tempat tertentu untuk suatu periode waktu yang pendek, misalnya, ketika kita tidak memiliki pensil atau kertas untuk menuliskan informasi tersebut.
2.      Strategi-strategi Elaborasi
Strategi elaborasi merupakan kategori strategi belajar kedua. Elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengodean lebih mudah dan lebih memeberikan kepastian, strategi elaborasi membantu memindahkan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan meniciptakan gabungan dan hubungan antara informasi baru dan apa yang diketahui. Pembuatan catatan, penggunaan analogi dan metode PQ4R adalah tiga strategi eleborasi yang sering digunakan. Strategi/metode PQ4R, digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. PQ4R sebuah akronim dari teori Thomas & Robinson (1972), P (preview), artinya membaca cepat; Q (question), artinya bertanya; dan 4R (read, reflect, dan review), artinya, membaca, refleksi, Tanya diri sendiri, dan mengulang secara menyeluruh.
3.      Strategi-strategi Organisasi
Strategi belajar organisasi, seperti halnya strategi elaborasi, bertujuan membantu pebelajar meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan atau materi pembelajaran. Stategi-strategi organisasi dapat terdiri dari pengelompokan ulang ide-ide aau istilah-istilah atau membagi ide-ide atau istilah-istilah itu subset yang lebih kecil. Strategi organisasi,meliputi outlining, mnemonics, dan peetaan konsep, membantu siswa.
4.      Strategi-strategi Metakognitif
Jenis strategi keempat adalah strategi-strategi metakognitif atau metakognisi berhubungan dengan berfikir siswa tentang berfikir mereka sendiri dan kemampuan mereka menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan tepat.


                                                                                  III.            PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.    Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.Yang aktif dan terdafta pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012, sebanyak 20 orang.Pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika di Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.Masing-masing dilakukan sebanyak 3 (tiga) siklus, pada bulan Maret sampai bulan April 2012 semester ganjil dengan rincian jadwal pelaksanaan sebagai berikut.
Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
Hari/Tanggal
Mapel
Siklus
Kls
Materi Pokok/ Pembelajaran
Pengamat
Senin, 26 Maret  2012
Matematika
1
III
Operasi hitung sampai tiga angka

Senin, 2 April 2012
Matematika
2
III
Operasi hitung sampai tiga angka

Senin, 9 April 2012
Matematika
3
III
Operasi hitung sampai tiga angka


B.     Prosedur Peneltian
Secara umum  prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika mengacu pada langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperi di tunjukkan pada Gambar berikut ini:


Kegiatan Pendahuluan
               Studi Eksplorasi                   Refleksi awal             Identifikasi masalah
 


Pelaksanaan Siklus 1
          Penyusunan                      
            Rencana              Pelaksanaan                                            refleksi, analisis
           Perbaikan               perbaikan                 observasi dan          data, tindak
         Pembelajaran         Pembelajaran               Evaluasi/Tes            Lanjut dan
              (RPP)            (Penerapan RPP)                                          Penyimpulan
 




Pelaksanaan Siklus 2
          Penyusunan                    
            Rencana              Pelaksanaan                                            refleksi, analisis
           Perbaikan               perbaikan                 observasi dan          data, tindak
         Pembelajaran         Pembelajaran               Evaluasi/Tes            Lanjut dan
              (RPP)            (Penerapan RPP)                                          Penyimpulan
 



Pelaksanaan Siklus 3
          Penyusunan                    
            Rencana              Pelaksanaan                                            refleksi, analisis
           Perbaikan               perbaikan                 observasi dan          data, tindak
         Pembelajaran         Pembelajaran               Evaluasi/Tes            Lanjut dan
              (RPP)            (Penerapan RPP)                                          Penyimpulan

Gambar C.1 Alur Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika
Perbaikan pembelajaran dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus, pada setiap siklus melputi kegiatan: (1) perencanaan, (2) pelaksaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi.Ke empat tahap ini berlaku untuk setiap siklus perbaikan pembelajaran matematika.
Pada setiap pelaksanaan  kegiatan pembelajaran atau penerapan RPP, selalu meliputi kegiatan awal yang bertujuan mempersiapkan dan memotivasi siswa untuk belajar,  kegiatan ini yang bertujuan menjawab masalah atau menyajikan/mempelajari materi, dan kegiatan akhir untuk memantapkan pemahaman/penguasaan siswa mengenai metari pelajaran.
Sebagai dasar pengambilan kesimpulan dan tolak ukur keberhasilan tindakan, maka perlu dirumuskan hipotesis dan kriteria keberhasilan tindakan. Hipotesis tindakan dalam perbaikan pembelajaran Matematika adalah berdasarkan hasil analisis tersebut diatas, maka penulis dan teman sejawat serta supervisor menentukan suatu masalah yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah “Penguasaan atau hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Sampai Tiga Angka dan ditingkatkan melalui penerapan metode atau strategi pembelajaran yang inovatif, produktif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan memperbanyak pemberian contoh dan latihan soal, diskusi dan Tanya jawab, serta kesempatan yang cukup bagi siswa untuk berntanya, kerja kelompok dan menjawab pertanyaan guru”.
Kriteria keberhasilan tindakannya adalah apabila nilai siswa baik dan cenderung meningkat baik secara individu maupun klasikal (nilai rata-rata), dan lebih dari 75% siswa kelas III SDN 2 Mowila yang jumlahnya 20 orang telah mencapai nilai 7 ke atas atau dengan tingkat pencapaian lebih dari 70%. Secara operasional, prosedur dan langkah-langkah dalam perbaikan pembelajaran Mata Pelajaran Matematika pada siswa Kelas III SDN 2 Mowila Tahun Pelajaran 2011/2012 sebagai berikut:


C.      
1.      Kegiatan Awal
Dalam kegiatan awal ini dilaksanakan untuk mengajukan pertanyaan materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya yang ada hubungannya dengan dengan materi yang akan diajarkan sebagai apersepsi untuk membangkitkan minat atau semangat belajar siswa serta memotivasi siswa dengan jalan menyampaikan manfaat belajar TMK dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan untuk memfokuskan perhatian siswa pada materi pelajaran yang akan diajarkan dan siswa senang belajar mata pelajaran Matematika.
2.      Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ini perbaikan pembelajaran dilakukan hal-hal sebagai berikut:
v  Membahasas penilaian untuk mengukur daya serap siswa pada metari pelajaran yang diajarkan untuk mengetahui keberhasilan perbaikan pembelajaran
3.      Kegiatan Akhir
v  Memberikan tugas pekerjaan rumah maksimal 5 nomor sebagai bentuk tindak lanjut agar siswa dapat mengulangi pelajarannya dirumah dnegan harapan agar siswa lebih menguasai pelajaran yang telah diajarkan.




                                                                                           IV.            HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Per Siklus Untuk Mata Pelajaran Matamatika
Untuk hasil olahan data mata pelajaran matematika di uraikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.1. Hasil Belajar Matemtika Siswa Kelas III SDN 2 Mowila pada siklus 1,  KKM Individu 70, hari Senin  26 Maret 2012.

No.
Kode Siswa
Soal/Skor
SKOR
NILAI
KET
1
20
2
20
3
20
4
20
5
20
1.       
AL
10
10
20
15
15
70
70
T
2.       
AHR
10
20
10
20
10
70
70
T
3.       
STM
10
10
20
0
10
50
50
BT
4.       
FBY
10
15
15
10
15
60
60
BT
5.       
AS
15
15
10
15
10
70
70
T
6.       
WS
10
15
15
10
10
60
60
BT
7.       
PRT
20
 15
15
10
10
70
70
T
8.       
MS
10
10
10
10
10
50
50
BT
9.       
MR
5
10
15
10
0
50
50
BT
10.   
NZD
10
10
15
20
10
60
60
BT
11.   
KML
15
10
15
15
20
70
70
T
12.   
NK
15
15
10
10
10
60
60
BT
13.   
AN
10
10
10
10
20
60
60
BT
14.   
BTG
15
10
10
10
15
70
70
T
15.   
JS
10
10
10
10
10
50
50
BT
16.   
MYA
15
10
10
10
15
60
60
BT
17.   
NH
20
10
10
10
15
70
70
T
18.   
MZ
15
15
10
10
20
70
70
T
19.   
AEW
20
10
20
10
10
60
60
BT
20.   
ALN
20
0
10
10
10
50
50
BT
JUMLAH
1230

RATA-RATA
65,00


Berdasarkan deskripsi hasil pengelohan data tabel 4.1, diatas, ternyata hasil tidak memuaskan baik secara individu maupun secara klasifikasi hasil belajar Matematika siswa Kelas V SDN 2 Mowila  pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka. pada siklus 1 siswa yang sudah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM ≤ 70) sebanyak 8 orang (40,00%) dan yang belum mencapai SKBM sebanyak 12 orang (60,00%).

Tabel 4.2.Hasil Belajar Matemtika Siswa Kelas III SDN 2 Mowila pada siklus 2,  KKM Individu 70, hari Senin  2 April 2012.

No.
Kode Siswa
Soal/Skor
SKOR
NILAI
KET
1
20
2
20
3
20
4
20
5
20
1.       
AL
10
10
20
15
15
70
70
T
2.       
AHR
15
15
10
20
10
70
70
T
3.       
STM
10
10
10
10
10
50
50
BT
4.       
FBY
10
15
15
10
20
70
70
T
5.       
AS
20
15
15
10
20
80
80
T
6.       
WS
10
10
20
15
15
80
80
T
7.       
PRT
10
10
20
15
15
70
70
T
8.       
MS
10
10
10
10
10
50
50
BT
9.       
MR
20
10
10
10
10
60
60
BT
10.   
NZD
15
15
10
10
20
70
70
T
11.   
KML
5
10
15
20
20
70
70
T
12.   
NK
10
10
20
10
10
60
60
BT
13.   
AN
15
10
20
10
15
70
70
T
14.   
BTG
20
10
15
15
10
70
70
T
15.   
JS
10
10
10
10
20
60
60
BT
16.   
MYA
10
10
20
10
10
60
60
BT
17.   
NH
15
10
20
10
15
70
70
T
18.   
MZ
15
20
5
20
20
80
80
T
19.   
AEW
15
15
10
15
15
70
70
T
20.   
ALN
10
15
10
15
10
60
60
BT
JUMLAH
1340

RATA-RATA
67,00


Berdasarkan deskripsi hasil pengelohan data table 4.2, diatas, ternyata baik secara individu maupun secara klasifikasi hasil belajar Matematika siswa Kelas V SDN 2 Mowila  pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka meningkat pada siklus 2 jika dibandingkan dengan siklus 1. pada siklus 2 meningkat yang tuntas sebanyak 13 orang (65.00%) dan yang belum tuntas sebanyak 7 orang (35.00%)
Tabel 4.3. Hasil Belajar Matemtika Siswa Kelas III SDN 2 Mowila pada siklus 3,  KKM Individu 70, hari Senin  9 April 2012.

No.
Kode Siswa
Soal/Skor
SKOR
NILAI
KET
1
20
2
20
3
20
4
20
5
20
1.       
AL
10
10
15
15
20
70
70
T
2.       
AHR
20
20
10
10
10
70
70
T
3.       
STM
10
10
15
15
20
70
70
T
4.       
FBY
20
10
15
15
20
80
80
T
5.       
AS
20
20
10
15
15
80
80
T
6.       
WS
20
20
20
10
20
90
90
T
7.       
PRT
10
20
20
20
10
80
80
T
8.       
MS
10
20
10
20
0
60
60
BT
9.       
MR
10
10
20
10
10
60
60
BT
10.   
NZD
20
10
10
15
15
70
70
T
11.   
KML
10
20
20
20
10
80
80
T
12.   
NK
20
15
15
15
15
80
80
T
13.   
AN
15
10
20
15
20
80
80
T
14.   
BTG
20
20
15
15
10
80
80
T
15.   
JS
10
10
20
15
15
70
70
T
16.   
MYA
15
15
20
10
10
70
70
T
17.   
NH
20
10
20
10
20
80
80
T
18.   
MZ
10
20
15
15
20
80
80
T
19.   
AEW
20
15
15
0
20
70
70
T
20.   
ALN
10
20
20
15
15
80
80
T
JUMLAH
1500

RATA-RATA
75,00


Berdasarkan deskripsi hasil pengelohan data tabel 4.3. diatas, ternyata baik secara individu maupun secara klasifikasi hasil belajar Matematika siswa Kelas V SDN 2 Mowila  pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka meningkat pada siklus 3 jika dibandingkan dengan siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 3 yang tuntas sebanyak 18 orang (90,00%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 orang (10,00%).


Berdasarkan deskripsi hasil pengelohan data tabel 4.1, table 4.2, dan table 4.3. diatas, ternyata baik secara individu maupun secara klasifikasi hasil belajar Matematika siswa Kelas V SDN 2 Mowila  pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka meningkat pada siklus 2 dan siklus 3 jika dibandingkan dengan siklus 1. Disamping itu, pada siklus 1 siswa yang sudah mencapai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM ≤ 70) sebanyak 8 orang (40,00%) dan yang belum mencapai SKBM sebanyak 12 orang (60,00%), pada siklus 2 yang tuntas sebanyak 13 orang (65.00%) dan yang belum tuntas sebanyak 7 orang (35.00%) dan pada siklus 3 yang tuntas sebanyak 18 orang (90,00%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 orang (10,00%). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah dan persentase siswa yang tuntas belajar meningkat pada siklus 2 dan siklus 3.
Berdasarkan hasil persentase setiap siklus di atas dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
      Gambar 1 Grafik Persentase Penguasaan Siswa Kelas III Pada Materi Pelajaran Matematika

B.     Analisis Temuan dan Refleksi
Berdasarkan tabel 1 s/d tabel 3 tentang hasil belajar dan keterlibatan atau partisipasi murid  dalam proses perbaikan pembelajaran Matematika Siswa Kelas III dengan materi pokok operasi hitung sampai tiga angka, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:
v  Pada siklus I murid yang mendapat nilai 70 hanya 8 orang dari 20 orang murid dengan rata-rata nilai 40%.
v  Pada siklus II murid yang mendapat nilai 70 hanya 12 orang dari 20 orang murid dengan rata-rata nilai 65%.
v  Pada siklus III murid yang mendapat nilai 70 hanya 18 orang dari 20 orang murid dengan rata-rata nilai 90%.

C.    Pembahasan
Bedasarkan deskripsi hasil belajar matematika siswa yang tertera pada tabel 2 s/d table 3 dan Gambar 1 tampak bahwa dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 hasil belajar matematika baik secara individual maupun klasikal secara umum meningkat, terutama dari siklus II ke siklus III dari jumlah siswa yang mencapai nilai di atas 70 (atau tingkat pencapaian di atas 70%) cenderung meningkat.  Hal ini menjadi indikator keberhasilan perbaikan pembelajaran dan pencapaian tujuan perbaikan pembelajaran Matematika pada siswa kelas Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila pada materi pokok operasi hitung sampai tiga angka. Rata-rata nilai siswa juga meningkat dari siklus 1 sampai dengan siklus 3, yaitu pada siklus 1 sebesar 65; siklus 2 sebesar 66 dan pada siklus 3 menjadi 74.
Dilihat dari jumlah siswa Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila mencapai nilai di atas 70 atau meningkat pencapaian diatas 70% pada mata pelajaran Matematika materi pokok operasi hitung sampai tiga angka, pada siklus 1 hanya 8 orang dari 20 orang murid atau sekitar 40%, pada siklus 2 sebanyak 12 orang siswa dari 20 orang murid atau sekitar 65%, dan pada siklus 3 sebanyak 18 orang dari 20 murid atau sekitar 90%. Hal ini menjadi indikator utama keberhasilan perbaikan pembelajaran Matematika yang dilakukan di Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan.
Hasil tersebut sesuai dengan pendapat pada ahli, bahwa penerapan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan strategi mengaktifkan siswa dalam diskusi dan Tanya jawab, latihan dan pemberian tugas dalam pembelajaran yang kreatif, aktif dan menyenangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Rostiyah, 1995; Usman, 1993 dan Wardani, Julaeha & Marsinah, 2008).
                                                                                                                        V.            KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari uraian terdahulu dalam laporan perbaikan pembelajaran ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Penguasaan atau hasil belajar siswa pada mata pelajarn matematikan materi pokok operasi hitung sampai tiga angka dapat ditingkatkan melalui penerapan metode atau strategi pembelarajan yang inovatif, produktif, aktif, efektif dan menyenangkan dengan memperbanyak pemberian contoh dan latihan soal, diskusi dan tanya jawab serta kesempatan yang cukup bagi siswa untuk bertanya, kerja kelompok dan menjawab pertanyaan guru. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika yang cenderung meningkat baik secara individual maupun klasikal (nilai rata-rata) dari siklus I sampai dengan siklus III, lebih dari 75% siswa Kelas III SDN 2 Mowila Kecamatan Mowila yang jumlahnya 20 orang murid telah mencapai nilai 70 ke atas atau dengan tingkat pencapaian lebih dari 70% dengan rata-rata 65, 66 dan 74.

B.     Saran
Dari kesimpulan diatas maka ada beberapa hal yang perlu kita lakukan sebagai guru dalam upaya meningkatkan dan perbaikan kualitas  pembelajaran. Khususnya peningkatan kemampuan siswa dalam menerima dan menguasai mata pelajaran yang diajarkan maka penulis memberikan saran antara lain sebagai berikut:
v  Sebagai guru yang professional harus berusaha untuk menguasai kurikulum, materi pelajaran, metode dan teknik evaluasi dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk mendapat hasil belajar yang maksimal.
v  Selalu bekerjasama dan berkolaborasi dengan guru-guru lain dalam merancang persiapan dan pelaksanaan proses pembelajaran serta memecahkan masalah yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai guru.
v  Sebagai guru harus menunjukkan kemampuan untuk selalu menjalin hubungan kerjasama dengan masyarakat, pemerintah dan instansi terkait lainnya demi kelancaran dan keberhasilan perlaksanaan tugas.


DAFTAR PUSTAKA


Asep, H.H., dkk (2003), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran,Jakarta, Universitas Terbuka.

Buchori, dkk (2004), Gemar Belajar Matematika 5,Semarang, Aneka Ilmu.

Depdiknas (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi Gemar Belajar Matematika 5, Semarang, Eneka Ilmu.

Rostiyah, N.K, (1995) Strategi Belajar Mengajar,Jakarta, Rineka Cipta.

Tim Pelatihan Proyek PGSM, (1999), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Proyek PGSM Dirjen Dikti Depdibud.

Usman, U., (1993), Upaya Optimalisasi Belajar Mengajar,Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wardani, I.G.A.K., Juleha, S., dan Marsinah, Ng., (2007), Buku Materi Pokok PDGK4501Pemantapan Kemampuan Profesional (Panduan), Jakarta: UT.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel